Friday 22 February 2013

SBY : Delapan Tahun Saya Terus Dihujat

Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa selama delapan tahun memimpin negara, dirinya tidak pernah lepas dari hujatan dan kritikan. Untuk itu, ia menghimbau kepada para bupati agar pantang menyerah atas kritikan dan hujatan oleh publik atas kebijakan yang diambil.

Hal itu disampaikan Presiden kepada para bupati yang hadir dalam Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (20/2). Menurutnya, para Bupati jangan pantang menyerah hanya karena kritikan dan hujatan, apalagi larut dalam konflik.

Awalnya, presiden menceritakan keluhan dari para bupati dan Gubernur ketika dirinya berkunjung ke daerah. Bahwa, menjadi Gubernur dan Bupati bebannya sangat berat, karena terus disalahkan oleh publik dan media.

“Ketika saya berkunjung ke daerah, bertemu dengan para bupati, walikota, gubernur, saya sering mendengar keluhan. Seorang bupati misalnya mengatakan, pak, rasanya kok berat sekali menjadi bupati. Kenapa? saya bilang begitu. Ya kok disalahkan terus pak. Maju kena mundur kena. Kiri kata DPRD salah, kanan kata pers salah. Jadi kadang-kadang bingung kita, padahal rasanya kami sudah berikhtiar, berupaya" tutur Presiden.

Secara terpisah, Presiden juga mengaku berbicara juga dengan gubernur, dengan nada keluhan yang sama. "Wah ini memang euforia reformasi belum selesai Pak SBY. Kenapa?. Ya rasanya semua kebijakan saya, program saya, kok disalahkan semua. Dianggap gagal semua, ditentang. Ya kiri kanan sepertinya mengkritik. Kalau mengkritik baik, ini sudah pada posisi menghakimi. Salah, gagal, dan sebagainya,” jelas Presiden.

Kemudian, Presiden menanyakan kepada Bupati dan Gubernur tersebut, yang ternyata Bupati baru menjabat empat tahun dan gubernur baru tiga tahun.

“Nah begini, pak bupati dikritik, dihujat, disalahkan oleh masyarakat di kabupaten ini dalam waktu empat tahun. Pak gubernur, bapak dikritik, disalahkan, dihujat oleh provinsi itu selama tiga tahun. Nah saya yang menyalahkan, yang menghujat, seluruh rakyat Indonesia, dan sudah lebih dari 8 tahun. Kalau saya kuat, bapak juga harus kuat. Yang penting di sininya (hati) berikhtiar,” katanya.

Ia pun menegaskan, bahwa dalam setiap kebijakan yang diambil seorang pemimpin, hampir pasti ada kontroversi, permasalahan, tantangan, hambatan. Tapi yang penting jalankan semuanya itu.

“Lalui, hadapi, pasti hasilnya akan lebih baik daripada putus asa, menyerah, kemudian kita pun ikut larut dalam konflik ataupun hujat menghujat, hajar menghajar, serang menyerang seperti itu,” ungkapnya. (Akhmad Mustain/Uut)

0 comments:

Post a Comment